Rabu, 25 Februari 2009

PEGIAT HAK ANAK CANADA DATANGI SMP NEGERI 1 SEMPOR

Oleh : Adman (email: adm4n10@yahoo.co.id)

PENDAHULUAN


Suatu kehormatan tersendiri untuk SMP 'ndeso' Negeri 1 Sempor, Kebumen ditinjau pegiat hak anak dari Canada. Karena jauh-jauh dari Canada datang ke Indonesia yang dituju ke Kebumen, sekolah yang didatangi SMP Negeri 1 Sempor. Kedatangan beliau berdua (Sarah Stensen, dan Ivan I) berkat kerjasama Plan Indonesia PU Kebumen. Salah satu NGO International yang bekerja di Kebumen.


Tidak heran ! karena di SMP Negeri 1 Sempor sudah terjalin kerjasama dengan baik dengan Plan Indonesia PU Kebumen dalam hal "berusaha penerapan hak anak dalam pembelajaran". Beberapa peserta didik di SMP ini juga sudah dilatih tentang Undang-undang Perlindungan Hak Anak dan Konvensi Hak Anak. Bahkan sudah ada yang mewakili temu anak se Jateng di Salatiga (Cuality Wahid Hotel). Dan pernah pula mewakili anak Kebumen berkunjung dan berdialog berkisar tentang hak anak ke Gedung Berlian Jateng. Lumayan kan.


BERLATIH MENERAPKAN KHA & UUPA

Menerapan prinsip-prinsip hak anak (hak hidup, tumbuh kembang, partisipasi, perlindungan, dan perhatian yang terbaik untuk anak) di sekolah memang bukan hal yang mudah. Disamping perlu pelatihan dan pemahaman yang benar bagi semua warga sekolah, juga UUPA dan KHA dipandan oleh beberapa orang sebagai hal yang "mengurangi kewibawaan mereka".


Dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan yang ada SMP Negeri 1 Sempor berusaha untuk memulai menerapkannya. Misalnya pada acara MOS yang ramah anak, wisata siswa dengan diberi angket terlebihdahulu. Pembelajaran yang inovatif, kreatifk, efektif dan menyenangkan.


Walaupun jauh dari sempurna, paling tidak ketika ada oknum guru yang menghukum anak dengan kekerasan, guru yang lain sudah ada yang berani menegur. Bahwa tindakan seperti itu tidak benar. Peserta didik juga mulai berani untuk usul dan bertanya kepada kepala sekolah apabila ada hal-hal yang tidak cocok dengan hak-hak anak. Sekali lagi, masih jauh dari sempurna.


APA TANGGAPAN PESERTA DIDIK

Ketika tahu, akan ada tamu dari Canada, wah ! ternyata ada yang tidak percaya diri. Maklum orang "ndeso". Tapi bukan itu masalahnya; alasan mereka penerapan KHA & UUPA belum berjalan secara utuh. Tidak apa-apa, yang seadanya saja, kita kan lagi belajar.


Begitu tamu datang, ternyata percaya diri mereka tumbuh, termasuk guru-guru bahasa Inggrisnya. Beliau malah ingin mengasah "kesaktiannya" dalam berbahasa Inggris. Asik juga. Para peserta didik juga mulai ada yang kenalan dengan berbahasa Inggris. Walaupun ketika pada acara dialog menggunakan penerjemah.


Dan tamunyapun yang rencananya hanya satu jam saja, ternyata tertarik, sampai tiga jam. Tidak ketinggalan, para guru bahasa Inggris-nya ikut "nimbrung" berdialog dengan bahasa Inggris.


APA KATA TAMU KITA